- Kondisi mengemudi agresif
Ugal-ugalan di jalanan, injak pedal gas dalam-dalam untuk akselerasi spontan, injak pedal gas secara tidak teratur, perpindahan gigi dengan cepat. Pastinya bisa membuat konsumsi BB(bahan bakar, bukan beras bulog:kidding :-p ) berlebih. Lebih baik mengemudi pada kecepatan ekonomis, antara 40-60 kpj. Atau pergunakanlah mode O/D (overdrive) pada transmisi otomatik (bila ada) pada jalan datar yang mulus
- Penggunaan AC (air conditioner)
Mengeset AC di suhu dingin maksimal emang nyaman apalagi pas awal masuk mobil setelah berjalan lama di bawah terik matahari, tapi jika kabin sudah terasa dingin sebaiknya set agar AC-nya menyejukkan, bukannya malah membuat anda menggigil kedinginan
- Kondisi beban kendaraan
Kalau yang ini rasanya cukup lumrah bila konsumsi BB(bahan bakar) terasa boros saat mudik ke luar kota dengan anggota keluarga "Full Personile" dan "segunung" oleh2 bila dibandingkan saat nyetir sehari2 ke kantor
- Tekanan angin ban kurang
Menurut hasil suvei majalah Auto Bild, 1 dari 2 pemilik kendaraan mengabaikan tekanan ban mobil, dan hanya memeriksa tekanan ban jika ban terlihat kempes. Padahal ban yg kempes bisa membuat konsumsi BB bertambah boros, dikarenakan luas telapak ban yang bersinggungan dgn permukaan jalan bertambah besar membuat gaya gesek meningkat. Sebaiknya sediakan tyre pressure gauge di mobil dan cek tekanan ban seminggu sekali
- Memakai pelek berdiameter besar
Ada anggapan kalau memakai pelek berdiameter besar bisa menambah konsumsi BB, tapi saya kurang tahu pasti karena alasan apa, bisa jadi karena berat roda bertambah, otomatis menambah beban kendaraan keseluruhan, atau bisa juga karena momen untuk memutar roda meningkat
- Kondisi wheel alignment yang tidak benar
Sudut penyetelan roda (spooring:red) yg tidak benar mengakibatkan kontak yang salah antara permukaan ban dengan permukaan jalan, juga mengurangi kelancaran laju mobil. Pada pengetesan yang dilakukan di Gran Livina, kondisi wheel alignment yg buruk menambah konsumsi BB 0,5 km/l
- Bearing roda macet
Hal ini bisa menahan laju kendaraan, malah bisa juga menyebabkan suspensi mengalami bunyi-bunyi di jalan jelek
- Rem macet
penyebab umumnya biasanya karena piston rem di roda macet akibat karat, penyebab lain karena kabel rem parkir yg macet krn karat (juga), mengakibatkan kampas rem enggan kembali ke posisi bebas ketika pedal rem dilepas, dan terus bergesekan sehingga menahan putaran roda
- Oli mesin
secara teknis salah satu fungsi oli adalah perantara dua bidang di mesin. Bila kualitas oli menurun, menjadi lebih encer karena usia misalnya bisa meningkatkan gesekan antar bidang komponen, bahkan bisa sampai turun mesin jika sudah parah. Perlu diketahui, kuantitas oli juga bisa menurun krn penguapan, jadi perhatikan juga jenis oli mesin yang dipakai
- Open air filter
open air filter biasa digunakan bila pemilik kendaraan ingin meningkatkan tenaga mesin, komponen ini menambah pasokan udara ke ruang bakar. sayangnya komponen ini hanya cocok digunakan saat kecepatan tinggi, dimana sirkulasi udara di ruang mesin cukup baik.
Tapi saat kondisi macet, dimana suhu udara cukup tinggi, maka udara yang masuk ke ruang bakar adalah udara yang bervolume tinggi yang menimbulkan dampak negatif pada open air filter. Efeknya, debit debit bahan bakar yang desemprotkan akan meningkat
- Muffler tipe free flow
Istilah awamnya sih knalpot racing, ini adalah muffler aftermarket yg bisa menambah daya mesin. Dengan hambatan rendah,gas buang dapat keluar secepat mungkin.
Bila hambatan di saluran gas buang masih dalam batas toleransi, performa akan meningkat tanpa mengorbankan konsumsi BB. Tapi kebanyakan pengemudi cenderung memacu kendaraan lebih agresif lantaran emosinya terbawa kala mendengar deru knalpot yg merdu nan syahdu :p *preeeet....*
Sebenarnya masih banyak faktor yg meningkatkan konsumsi bahan bakar, tapi berdasarkan banyak artikel yang saya baca, umumnya pemborosan bahan bakar karena cara mengemudi yg terlalu agresif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar